Info Sekolah
Sabtu, 15 Feb 2025
  • Selamat datang di website SMP Negeri 3 Magelang. Temukan berbagai informasi menarik dan kumpulan program kegiatan kami melalui website resmi kami di https://www.smpn3-mgl.sch.id. Selamat berselancar
  • Selamat datang di website SMP Negeri 3 Magelang. Temukan berbagai informasi menarik dan kumpulan program kegiatan kami melalui website resmi kami di https://www.smpn3-mgl.sch.id. Selamat berselancar
7 Juli 2024

Kerennya Bersepeda

Ming, 7 Juli 2024 Dibaca 235x

Kota Magelang sebagai salah satu kota tertua di Indonesia, sering mengadakan kegiatan nostalgia. Salah satu bentuk nostalgia tersebut yaitu dengan mengadakan pameran sepeda tua. Hal ini bertujuan untuk mengajak warga, melihat kembali bahwa sepeda telah menjadi bagian dan sarana transportasi bagi masyarakat Kota Magelang sejak dulu. Tentunya, hal ini tidak lepas dari keadaan geografis Kota Magelang yang datar sehingga memudahkan warga menggunakan sepeda sabagai sarana transportasi dalam beraktivitas.


Pameran Magelang Tempoe Doeloe
Pameran Magelang Tempoe Doeloe (MTD) yang digelar pada tahun 2015 di alun-alun Kota Magelang, nampaknya telah memberikan kesan tersendiri bagi masyarakat. Dalam pameran tersebut, masyarakat diajak kembali melihat Kota Magelang tempo dulu melalui benda-benda antik. Salah satu benda antik tersebut adalah sepeda. Puluhan sepeda klasik tampak berjejeran dengan jenis yang berbeda, misalnya sepeda kayu buatan tahun 1839. Sepeda yang terbuat dari kayu dan berwarna kecoklatan tersebut cukup menarik perhatian pengunjung. Sepeda tersebut merupakan replika sepeda kayu yang bernama Old Dragon buatan Skotlandia.


Cikal Bakal Sepeda Modern
Velocipede 1863 merupakan cikal bakal sepeda modern. Sepeda jenis ini sempat direproduksi oleh salah satu warga Kota Magelang, Bagus Priyana. Beliau membutuhkan waktu kurang lebih 17 tahun untuk mewujudkan impiannya mereproduksi jenis sepeda tersebut. Wajar saja karena beliau memang merupakan pegiat sejarah dan penggemar sepeda kuno.

Bagus Priyana menyampaikan bahwa Velocipede 1863 itu terinspirasi oleh sepeda kayu buatan Pierre dan Ernest Michaux dari Prancis. Sepeda tersebut merupakan peletak dasar sepeda modern. Jika sebelumnya, sepeda menggunakan pedal yang tersambung di roda depan yang berukuran besar, Velocipede 1863 ini merupakan jenis sepeda yang pertama kali menggunakan pedal dengan rantai penghubung roda belakang.


Sepeda merupakan sarana transportasi yang berkelanjutan, sederhana, terjangkau, bersih, dan ramah lingkungan. Namun, apakah sekarang sepeda masih cukup diminati oleh masyarakat Kota Magelang sebagai sarana berakfivitas sehari-hari?


Kota Magelang Saat Ini
Kota Magelang yang berada di tengah Kabupaten Magelang, menjadikan mobilitas kendaraan bermotor di kota ini menjadi padat. Dari arah Purworejo dan Temanggung juga telah memberikan sumbangsih bagi kepadatan di kota ini. Tentunya hal ini sangat wajar mengingat tak sedikit pegawai, pekerja dan pedagang dari daerah-daerah tersebut yang menggunakan kendaraan bermotor sebagai sarana transportasi menuju Kota Magelang. Mereka bekerja di instansi pemerintah maupun swasta di kota ini. Selain itu, karena mernang Kota Magelang berada di jalur utama Semarang-Yogyakarta.


Hampir di setiap harinya pagi, siang, malam Kota Magelang selalu ramai dengan mobil dan motor. Warga Kota Magelang sendiri lebih memilih menggunakan kendaraan bermotor dalam kesehariannya. Padahal mereka hanya beraktivitas di dalam kota yang jarak tempuhnya tidak mencapai 10 km. Kegiatan bersepeda warga Kota Magelang masih terbatas pada waktu¬waktu tertentu, misalnya di sore hari, liburan akhir pekan, atau ketika ada lomba bersepeda. Hal ini tentunya menjadi perhatian pemerintah kota untuk kembali menyadarkan masyarakat tentang pentingnya bersepeda.

Dalam rangka memperingati harl jadi Kota Magelang ke-1116, Pemkot Magelang mengadakan kegiatan sepeda sehat pada tahun 2022. Kegiatan tersebut dilaksanalan setelah masa pandemi berakhir. Oleh karena itu, warga cukup antusias mengikuti acara tersebut. Peserta tidak hanya dari Kota Magelang saja, namun sejumlah komunitas pecinta sepeda dari luar daerah turut memeriahkan acara tersebut. Total peserta yang mengikuti sepeda sehat tersebut sekitar 3.000.


Kegiatan sepeda sehat tersebut bertujuan untuk mengajak budaya bersepeda kepada warga khususnya warga Kota Magelang. Selain untuk kesehatan, kegiatan tersebut diharapkan mampu membangkitkan gairah dan kesadaran warga Kota Magelang dalam beraktivitas sehari-hari menggunakan sepeda, Wali Kota Magelang, dr. Muchamad Nur Aziz turut mengapresiasi kegiatan sepeda sehat tersebut. Harapan beliau, visi Kota Magelang yang Maju, Sehat, dan Bahagia dapat terwujud.


Kota Magelang di Masa Depan
Sebagai sarana transportasi, berpindah lokasi menggunakan sepeda dapat memberikan dampak positif bagi kebugaran dan kesehatan tubuh. Tak hanya itu, dengan bersepeda kita juga turut serta menjaga lingkungan. Saat bersepeda tidak ada emisi karbon yang dikeluarkan. Karbon dioksida (CO2) adalah salah satu gas yang dihasilkan oleh pembakaran bahan bakar kendaran bermotor. Kadar CO2 yang tinggi memicu terhadap pemanasan global.
Bersepeda hanya cukup bermodal mengayuh. Hal ini jelas tidak membutuhkan energi listrik maupun bahan bakar. Semakin banyak warga memillh sepeda, berarti konsumsi bahan bakar juga semakin berkurang. lni merupakan efisiensi energi yang sangat baik bagi lingkungan.
Sepeda sebagai sarana transportasi masih cukup populer bagi warga Kota Magelang. Beberapa pelajar nampak riang gembira menggunakan sepeda saat berangkat dan pulang sekolah. Tak jarang juga di beberapa

sudut kota terlihat masih banyak warga yang berlalu-lalang menyusuri jalan¬jalan atau sekadar menuju area kulineran. Antusiasme warga Kota Magelang yang semakin meningkat untuk beraktivitas menggunakan sepeda, lama-kelamaan akan membentuk kebiasaan gaya hidup yang ramah lingkungan. Dimulai dari efisiensi bahan bakar, mengurangi kepadatan kendaraan bermotor dan mengurangi polusi udara, sampai dengan kebiasaan lainnya yang tentunya hal ini akan memberikan dampak positif bagi lingkungan Kota Magelang.


Menyadari begitu banyak manfaat bersepeda, semoga ke depan akan ada semacam peraturan daerah yang mewajibkan warga Kota Magelang untuk menggunakan sepeda sebagai sarana transportasi sehari-hari. Hal ini tentunya tidak serta merta. Peraturan wajib bersepeda bisa dimulai secara bertahap, misainya wajib bersepeda pada hari Senin dan Jumat bagi para ASN, pelajar, karyawan swasta, pedagang dsb. yang berdomisili di Kota Magelang. Peraturan wajib bersepeda tentunya juga mempertimbangkan kemampuan dan kesehatan seseorang. Selain itu, pertimbangan lain adalah radius lokasi tempat tinggal menuju lokasi tujuan. Jika masih di radius tidak febih dari 10 km, maka para warga yang mampu bersepeda diwajibkan menggunakan sepeda sebagai sarana transportasi.


Bayangkan, jika nantinya peraturan wajib bersepeda setiap hari Senin dan Jumat dapat terlaksana, bisa jadi warga Kota Magelang akan terbiasa dan lebih memilih menggunakan sepeda untuk sarana transportasi dalam kesehariannya. Terwujudnya masyarakat Kota Magelang dengan seribu sepedanya, tentu akan berdampak positif bagi visi Kota Magelang dengan kelestarian slogannya “Kota Sejuta Bunga”.
Oleh : Dika Nurhidayat, S.Pd.

Artikel Lainnya